Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Renungan Harian Kita: Pandanglah ke Atas | Kata-kata bijak |Kata motivasi | Kata mutiara | Kisah Sukses | Kumpulan Khotbah | Mujizat Tuhan

Renungan Harian Kita: Pandanglah ke Atas | Kata-kata bijak |Kata motivasi | Kata mutiara | Kisah Sukses | Kumpulan Khotbah | Mujizat Tuhan.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Tips-tips mencari kos

TIPS MEMILIH KOS-KOSAN
Bagi anda mahasiswa baru yang sedang mencari kos, saya punya beberapa tips yang mungkin bisa sedikit membantu anda. Sebenarnya ini adalah pengalaman saya sendiri satu bulan yang lalu. Okay, check this out!

  1. Kos-kosan di sekitar kampus minimal dapat dijangkau dengan berjalan kaki atau sepeda sehingga anda tidak harus merogoh kocek untuk membayar angkutan umum atau beli bensin. Jadi anda tidak akan terlambat masuk kampus.
  2. Pilih kost yang kamar mandinya di luar karena biaya sewa/kontrak lebih murah dari pada kost dengan fasilitas kamar mandi dalam. Perlu diperhatikan juga berapa banyak kamar mandinya. Jangan-jangan hanya ada satu, anda bisa kelabakan sendiri menunggu giliran mandi atau kebelet.
  3. Lokasi yang stategis. Carilah kos yang dekat dengan fasilitas umum seperti supermarket atau pasar, warnet, warung makan, perpustakaan, tempat ibadah. Biasanya tempat-tempat umum ada fasilitas WiFi-nya, jadi bisa gratisan internetnya. (hahaha..)
  4. Bagi yang Cewek, pilih yang peraturan yang jelas begitu juga jam malamnya untuk mengantisipasi hal-hal merugikan.
  5. Dekat dengan Masjid. Khusus buat yang tidak punya jam, weker, alarm, atau apalah namanya itu atau juga susah bangunnya, ini cukup membantu anda untuk bangun lebih pagi jadi bisa sekalian belajar. Kan enak tuh belajar di waktu subuh, suasana masih begitu tenang dan damai.
  6. Carilah kos-kosan yang dapat menunjang konsentrasi belajar anda selama kuliah. Tenang, nyaman, tidak bising, bersih, dan usahakan agak jauh dengan Bandar Udara apalagi yang bertaraf internasional karena jam terbangnya sangat padat serta deru pesawat yang,,, boleh dibilang cukup mengganggu telinga. Kecuali bila anda memang senang berada di tempat yang ramai.  
  7. Pilih kamar di lantai dua (kalau memang kosnya bertingkat). Itung-itung, naik turun tangga lumayan buat olah raga. Pagi atau sore hari duduk di balkon sambil nikmati secangkir teh sambil lihat pemandangan di bawah.
  8. Observasi bagaimana sifat atau tabiat Ibu atau Bapak kos. Jangan sampai anda mendapat pemilik kost yang galak minta ampun atau yang genitnya minta ampun.
    Pastinya harus yang bisa diajak kompromi.

Sekian dulu tips yang bisa saya sampaikan.. ^_^ (iva)

Categories: Uncategorized | Tag: | Tinggalkan komentar

Welcome to Kamar Kost Gue

 

KENAPA AKU TAKUT GELAP

Sinar bulan menghiasi langit malam. Semilir angin sepoi-sepoi seolah ikut meramaikan suasana. Malam ini Merlin dan Adel menginap di rumah Adel karena orang tua Adel sedang tugas ke luar kota. Meskipun sudah tiga tahun saling mengenal dan menjalin persahabatan, tapi mereka baru pertama kali tidur bersama.

“Del, tolong matiin lampunya!”

“jangan! Lampunya jangan di matiin” pinta iva yang baru masuk kamar

“memangnya kenapa Va? Aku tidak terbiasa tidur dengan lampu menyala seperti ini”, merlin yang hampir terlelap menyibak selimutnya dengan kesal.

“ia, aku juga tidak bisa tidur kalau lampu masih nyala” sambung adel.

“huff.. kalau begitu, aku tidur di ruang tengah saja. Aku tidak suka kamar yang gelap” iva berkacak pinggang. Malam ini iva menginap di rumah Adel hanya karena ia tidak mau mengecewakan sahabatnya,apalagi ia tahu Adel yang manja itu tidak biasa tinggal sendirian di rumahnya yang megah walaupun ada bibi, pembantu di rumahnua yang menemani. Awalnya ia ingin menolak, ini pertama kalinya ia menginap di rumah orang lain, tebih tepatnya sahabatnya dan tidak ada satupun yang tahu tentang ‘ phobia gelap’-nya selain adiknya, Iky. Iva memang tidak pernah bisa tidur jika tidak ada cahaya. Sebenarnya dulu tidak begitu, tapi sejak kejadian dua tahun lalu…

“kan masih ada lampu tidur. Emangnya kamu ngga takut tidur sendirian di ruang tengah? Ihh… seram loh! Adel mencoba membatalkan niat sahabatnya itu dengan menakut-nakutinya.

“selama masih ada terang, aku ngga akan pernah takut” jawab iva ketus. Ia berbalik ke arah pintu kamar handak kaluar,tiba-tiba… gelap. Sekujur tubuhnya terasa kaku, dingin, dan buku kuduknya berdiri. Oh TUHAN, kenapa tiba-tiba gelap, tolong aku. Sebaris doa digumamkan iva dalam hati. Ia merasakan hidupnya seakan berhenti dan napas tersa sesak.

Beberapa detik kemudian lampu kamar menyala lagi.. iva sudah terduduk lemas dilantai. Matanya sembab dan wajahnya, , ada apa dengan wajahnya, pucat pasi.  Sahabat-sahabatnya  menyadari akan hal itu.

”va, kamu kenapa? Kok wajah kamu pucat gitu, kamu sakit ya?” adel menghampiri sahabatnya yang terduduk lemas dengan sorot mata yang tidak biasa, ya, ketakutan. Iva tak bergeming. Tangannya gemetar membuat adel dan merlin panik.

“mmm… aa aku.. aku .. aku tiddak, tidak apa-apa..” iva hampir tak sanggup berucap dengan benar.

“bagaimana mungkin kamu baik-bbaik saja? Kamu gugup seperti ini” merlin sangat panik. Dia dan adel memapah iva ke tempat tidur. “maafin aku, va. Tadinya aku cuman iseng aja dan pengen lihat reaksi kamu.”

“a.. aku sudah tidak apa-apa..” jawab iva dengan memaksakan senyuman.

“jadi kamu benar-benar takut gelap? Kok kamu tidak pernah cerita sih sama kita?” merlin baru menyadari hal ini.

Iva memaksakan seulas senyum sementara sahabatnya menatapnya dengan bingung. “maaf, aku tidak bisa menyembunyikannya lagi dri kalian berdua. Aku memang takut gelap. Aku.. aku.. emm, sebenarnya, dulu aku tidak takut gelap. Cuman … ah sudahlah, pkoknya sekarang kaliansudah tahu kalau aku takut gelap” kata iva cepat seolah tidak ingin menceritakan sesuatu hal.

“kita ini sahabatan kan?” tanya adel tiba-tiba. Ia merasa ada sesuatu yang menyakitkan yang mungkin pernah terjadi pada sahabatnya, Iva, yang ia tidak pernah tahu.

“ia..” jawab iva seraya tersenyum memamerkan giginya yng putih bersih

“dan aku rasa, ada sesuatu yang selama ini belum pernah kamu ceritakan dan tersimpan rapi olehmu” timpal Adel seolah ia membaca pikiran Merlin.

“yup!! Bisakah kamu mempercayai kami? Yah, setidaknya agar kami tidak melakuakan kesalahan ini lagi” timpal merlin.

“baiklah… tapi aku tidak tahu memulai ceritanya dari mana.”

“cerita saja. Aku dan adel sudah siap mendengarmu..”

Iva berdiam diri sejenak. Ia sedang berpikir kata apa yang tepat untuk memulai ceritanya. “mm…” ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya, salah satu tradisinya yang sering dia lakukan ketika merasa gugup, ketakutan, atau cemas.
“dua tahun lalu, tepatnya saat aku dan adikku masih tinggal sendirian di rumah, tengah malam itu, yah… ada pencuri masuk ke rumahku. Anehnya, maling itu seolah tahu jelas situasi rumahku, dan kurasa ia sudah masuk ke rumah sejak petang karena aku juga sedang keluar rumah dan baru kembali jam sepuluh malam..”

“lalu, apa yang dia lakukan..” potong adel

“dia mengambil ponsel yang kuletakkan di bawah bantalku. Aku heran,kenapa pencurii bisa tahu kalau ponselku ada di balik bantal? Itulah yang membuatku yakin kalau ia sudah ada sejak petang. Dan sebelum melakukan aksi malingnya, penjahat itu memadamkan lampu di rumahku sehingga aku tidak bisa mengenalinya. Dan jahatnya lagi, orang itu hendak melakukan… melakukaaan…” iva merasa tidak mampu melanjutkan ceritanya. Ia menangis sesegukan. Spontan merlin dan adel memeluknya.

“semoga firasatku salah. Dia mau melakukan apa,va?” tanya adel sangat ingin tahu.

“orang itu… hendak merusak diriku, mhh… hal terburuk bagi seorang gadis. Kalian mengerti kan maksudku?”

“ya, Tuhan… kalau saja aku tahu siapa orang itu, aku tidak segan-segan mengghajarnya bahkan membunuhnya!” merlin sangat geram.

“sudahlah… aku tidak apa-apa. Aku terjaga dari tidurku jadi dia tidak melanjutkan aksinya. Sialnya, dia sempat memukul lengan kiriku sebelum ia kabur. Aku yang setengah sadar bingung, awalnya kukira aku sedang mimpi buruk, aku menangis keras karena kesakitan  dan tetanggaku segera datang menolong.”

“syukurlah.. mulai sekarang, aku janji tidak akan berbuat hal ceroboh seperti tadi lagi. Maafin aku, ya, Va” kata adel sambil tersenyum memeluk bahu iva.

“auk juga janji and minta maaf ya, Va. Tadi aku yang minta adel matiin lampunya”, kata merlin seperti tidak mau kalah.

“ia.. ia.. aku maafin kok. Sebenarnya, kalian tidak salah karena kalian memang belum tahu. Terima kasih ya, del, mer, kalian memang sahabat yang selalu mengeti aku”.
iva merasa ada kelegaan yang menjalar di sekujur tubuhnya. Setidaknya, bebannya sekarang sudah berkurang.

“itulah gunanya sahabat. Ya, kan?” tanya adel

“tumben otakmu encer”, ejek Merlin.

“sudah.. sudah.. aku akui aku memang lambat loading. Tapi, kalian ini mau tidur atau begadang? Besok kita masih ke sekolah. Apa kalian mau di hukum bu Rocker, guru kita yang killer itu gara-gara ketiduran di kelas? Buruan tidur!” kata adel sambil memanyunkan bibirnya.

“siap bu Lalo..hahaha” kata iva dan merlin kompak.

Indahnya persahabatan jika kita bisa saling berbagi dan memahami satu sama lain.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!

Categories: Uncategorized | 1 Komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.